Wednesday, March 18, 2009

When nobody gives a damn when I'm crying, I'd better start laughing

Dale Carnegie menyebutkan sebuah kisah seseorang yang menderita luka bernanah di dalam ususnya. Keadaannya sangat parah sehingga para doktor mengatakan bahawa saat kematiannya telah hampir dan menyarankan agar pesakit tersebut mempersiapkan kain kafan untuk dirinya. Carnegie mengatakan: Tiba-tiba Earl R. Haney (nama pesakit itu) mengambil satu keputusan yang sangat mengejutkan di mana ia berfikir tentang dirinya: “Jika hanya sedikit waktu yang tersisa bagiku, mengapa aku tidak menikmati sisa waktu yang ada dengan apa sahaja yang aku sukai. Telah lama aku memendam keinginan untuk bermusafir keliling dunia sebelum kematian menjemputku. Maka sekaranglah waktu yang tepat bagiku untuk mewujudkan cita-citaku itu. Lalu dia pun membeli tiket perjalanan. Para doktor kebingungan seraya berkata kepadanya: “Kami memperingatkanmu agar jangan meneruskan perjalanan, jika kamu masih bersikap keras juga untuk meneruskannya, kamu pasti akan dikubur di dalam lautan!” Lalu dia menjawab: “Tidak, semuanya itu tidak akan pasti berlaku. Ini adalah kerana aku telah berjanji kepada semua keluargaku bahawa jenazahku tidak akan dikuburkan kecuali di perkuburan keluarga.
Maka Earl . Haney pun segera naik perahu sambil menyenandungkan syair yang diilhami oleh apa yang dikatakan oleh Umar Khayyam:

Mari kita ikuti kisah seorang anak manusia
dan kita lupakan usia
dengan keindahan bintang di malam hari.
Tidur tak mampu memperpanjang usia manusia.
Berjaga malam
juga tidak mengurangi umur manusia sedikit pun.

Maka mulailah dia menempuh sebuah perjalanan yang dipenuhi dengan suka ria dan gembira. Suatu hari, dia mengirim sepucuk surat kepada isterinya yang berbunyi: “Aku makan dan minum dengan begitu nikmatnya di atas kapal ini. Aku nyanyikan senandung-senandung indah dan aku makan kesemua makanan sehingga makanan berlemak yang dilarang sebelumnya. Aku menikmati saat yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya selama hidup ini. Lalu apa lagi yang aku perlukan?”
Dale Carnegie menyatakan bahawa pemuda tersebut telah sembuh dari penyakitnya, kerana dia telah menempuh cara yang efektif dalam melawan dan mengalahkan penyakit yang dideritainya.
Namun secara peribadi, aku sama sekali tidak setuju dengan bait-bait Umar Khayyam kerana di dalamnya terdapat beberapa perkara yang menyimpang dari ajaran ketauhidan. Namun maksud dan kisah ini adalah sekadar untuk menunjukkan bahawa kebahagiaan, kegembiraan dan ketenangan lebih mujarab dibanding pengubatan doktor.

(‘Aidh ‘Abdullah Al-Qarni, Jangan Bersedih, Kerana Sesungguhnya Kehidupan Itu Singkat Dari Apa Yang Anda Bayangkan)

Membaca kisah ini membuatkan aku semakin teruja untuk meneruskan hidup dengan berbekalkan kebahagiaan, kegembiraan dan ketenangan. Bagaimana? Dengan melakukan apa yang aku suka dan mencapai apa yang aku inginkan dalam hidup. Dan sebenarnya, bahagia, gembira dan tenang itu datangnya dari diri aku sendiri bukan dari orang lain. Live well or live hell, I choose. Yeah…things are easier said than done. Terlalu banyak ujian dan dugaan. Namun, ‘Adakah mereka merasakan mereka telah beriman sedangkan mereka belum diuji? (Al-Ankabut: 29:2).Ayat ini aku pegang untuk mengubat luka bila hati dan diri diuji. Lagipun, Dia tak akan bebankan hamba-Nya dengan apa yang hamba-Nya tidak mampu.

‘Kami tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (daripada kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat seksa (daripada kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah engkau hokum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami, jangan Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmati kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.’ (Al-Baqarah: 286)

I drive my life with great enthusiasm and love. I share about what I want with my friends and strangers. Not just the business for sure. It’s up to them whether they wanna join me or not. When they choose to join me, it’s still up to them to create what is next for them. Life breaks us all, but in the end, we are stronger in the broken places. I’m moving on, anyway and I found that the only comfort is knowing we’re proudly smart enough to live life the way we want it, though others will never fail to try to screw it for us, we prove them wrong. Again and again. I’m moving on with this ‘sort’ of life. When I feel things are too much to bear and I wish to go I remember this: ‘None of you should long for death because of a calamity that had befall him; and if he cannot, but long for death, then pray, “Oh Allah, let me live as long as life is better for me, and take my life if death is better for me.” (Hadith Sahih Al-Bukahri. Narrated from Anas)

There are times when strangers are like family. They are wonderful people who picked up my pieces and glued it back together with tender-loving-care, patience and unconditional love. My anchor throughout the storm and turbulence. My silver-lining bearers and my very own Godsend blessings. I know that I still have them. It just that...when nobody gives a damn when I'm crying, I'd better start laughing.

No comments: